Ketika seorang teman tahu saya akan ke Jogja, dia langsung rekomendasikan Jejamuran. Dan memang saya sudah berencana begitu. Pokoknya saya harus ke Jejamuran. Masa sebelum gunung Merapi meletus, saya pernah ke resto ini, hanya saja waktu itu saya sedang sakit perut, jadi tidak “full konsentrasi” menikmati.
Perlu diketahui, resto ini bukan di kota Jogja, tapi di di Sleman. Saya tidak bisa memperkirakan berapa lama waktu tempuhnya dari Jogja karena saya ke museum Ullen Sentalu dulu, baru kemudian makan siang di Jejamuran. Sekitar setengah jam dari museum. Yang jelas perjalanan berasa lama karena jalan yang sempit dan berbelok-belok.
Tapi worth to go kok..
Ada bagusnya manfaatkan aplikasi waze atau google map.
Restonya sudah diperluas, dibanding dulu waktu saya ke sini. Tiap area dinamai dengan nama jenis-jenis jamur.
Variasi makanan juga banyak, heran juga segala jenis jamur dimasak layaknya masakan pada umumnya. Serasa daging sapi, ayam atau seafood aja olahannya. Pastinya rasanya juga enak. Yakin deh…
Tumis Cabe Ijo
Asam Manis
Ala Fuyunghai
Sate Jamur pastinya… Wajib coba… (Maap, saya motretnya telat, udah hampir habis baru dipotret… hehehe..) Sebetulnya ada dua masakan lagi yang kelewat belum dipotret, Tongseng Jamur dan Jamur Bakar Pedas, keduanya oke punya..
Mint Tea, harus dicoba, segerrr…
Di salah satu dinding resto “ditempel” akuarium ikan terapi. Terapi gratis.